gw..

About Me Myspace Comments

ME

Zodiac Myspace Comments

it's me

siLoCROL

c rocker ganteng

Sabtu, 04 Desember 2010

wat's wrong with Einstein????


Di akhir abad 20, majalah Time menganugerahkan gelar “The Man Of The Century” kepada almarhum Albert Einstein. Albert Einstein adalah penemu relativitas, dan menjadi maskot bergengsi untuk kaum “Mega Brain”. Dan diketahui juga selama ini bahwa beliau mendapatkan hadiah Nobel tersebut atas kerjanya dibidang relativitas. Di sisi lain, anak-anak sekolah mendapat cerita bahwa beliau ini memiliki nilai pelajaran yang cukup buruk pada masa sekolahnya, dan mempercayai bahwa Einstein pernah gagal dalam sekolah. Beberapa pembicara yang terlalu bersemangat juga mengklaim hal ini, tetapi yang menjadi kenyataan adalah, klaim ini salah besar. Sama salah besarnya dengan klaim tentang hadiah Nobel yang diterima.Pertama, Einstein tidak memenangkan Nobel pada tahun 1921 di bidang fisika atas kerjanya pada teori relativitas. Mari kita lihat kembali ke tahun 1905, di mana Einstein mengalami masa gemilangnya di masa hidupnya. Beliau menulis 5 paper, yang dibantu oleh istrinya, Mileva, yang menurut Ensiklopedi Britannica dikatakan “selamanya mengubah cara pandang umat manusia terhadap alam semesta”. Para ilmuwan, sudah cukup bangga dengan membuat 1 dari paper tersebut, tetapi Alber Einstein menerbitkan 5 paper dalam satu tahun!

Salah satu tulisannya, tentu saja, adalah tentang teori relativitas. Tulisan yang lain adalah tentang keberadaan molekul, berdasarkan kenyataan bahwa kita dapat melihat partikel-partikel kecil yang bergerak cepat pada saat kita melihat setetes air melalui mikroskop. Tulisan ketiga adalah tentang cahaya (Photoelectric Efect), yang menyebutkan bahwa tanaman dan solar sel dapat mengubah cahaya ke energi listrik.

Teori relativitas mungkin menjadi daya pikat yang utama dan lebih terkenal di kalangan para ilmuwan dan dunia, tetapi justru tulisannya yang malah tidak begitu banyak didengar, yaitu tentang Photoelectric Efect lah yang memenangkan hadiah Nobel. Jadi satu dongeng yang salah sudah diluruskan.

Kedua, sebenarnya Einstein tidak pernah gagal dalam sekolahnya. Einstein yang lahir pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm, Jerman, pindah bersama keluarganya ke Munich pada umur 7 tahun , dan sekolah di Munich. Pada umur 9 tahun, beliau masuk ke Luitpold-Gumnasium. Dan pada umur 12 tahun, beliau mulai belajar kalkulus, dimana hal ini sangat menonjol karena pada umumnya para siswa mulai belajar kalkulus pada umur 15 tahun. Beliau sangat pandai di bidang ilmu pengetahuan, tetapi karena pada abad 19 an, sistem pendidikan di Jerman sangat keras dan ketat, beliau tidak benar-benar berkembang di bidang non-matematika (Bidang Sejarah, Bahasa, Musik, dan Geografi). Sebenarnya, ibunda beliau lah yang mendorongnya untuk belajar biola, dan beliau cukupt menguasai hal ini.

Pada tahun 1895, beliau ikut test masuk ke Federal Polytechnic School di Zurich. Waktu itu beliau berumur 16 tahun, 2 tahun lebih muda dari para angkatan test masuk. Beliau mendapatkan nilai bagus pada mata pelajaran fisika dan matematika, tetapi gagal dalam test non-sains, sehingga beliau gagal masuk. Sehingga pada tahun yang sama, beliau meneruskan pendidikan di Canton school, di Aargau (atau Aarau), dan setelah belajar dengan baik sekali, akhirnya diterima di Federal Polytechnic School pada tahun berikutnya.

Juga pada tahun 1896, walaupun umurnya baru 16 tahun, beliau menulis sebuah esai yang brilian yang akan mengarahkannya pada penemuan teori relativitas nantinya.

Jadi beliau tidak juga bisa dikatakan gagal dalam sekolah, Lalu darimana cerita kegagalan sekolah beliau ini muncul?

Gampang. Tahun 1896, pada saat Einstein sekolah di Aargau, tepat setelah Einstein meninggalkan sekolahan ini untuk pindah ke Federal Polytechinc School, sistem sekolah tersebut menggunakan sistem penilaian yang terbalik. Rangking “6″, yang sebelumnya disebut sebagai rangking yang paling rendah, sekarang menjadi rangking yang paling tinggi. Sehingga rangking “1″ yang sebelumnya merupakan rangking tertinggi, sekarang menjadi rangking yang terendah. Jadi, semua orang yang melihat rapot Einstein, akan mendapatkan bahwa Einstein memiliki banyak sekali rangking “1″ – di mana pada kebijaksanaan baru sistem sekolah tersebut, merupakan rangking terendah, atau disebut “fail”.

Jadi sebaliknyalah, para anak-anak sekolah tidak seharusnya mengacu pada dongeng yang salah ini untuk bermalas-malasan, melainkan harus tetap belajar dengan keras untuk mencapai rangking tertinggi. -D

1 komentar:

Powered By Blogger